[FF] Cintaku Seperti Pasir (ONESHOT)

cintaku seperti pasir yoona-luhan

Cintaku Seperti Pasir

(ini bukan fanfiksi karya youngie, melainkan titipan.)

Author                  : Syro Al-Achyra

Tittle                     : Cintaku Seperti Pasir

Main Cast            : Kim Jong In (KAI-EXO)

Yoona (SNSD)

Support Cast      : Lu Han (EXO)

Oh Sehun (EXO)

Genre                   : Romantic

Rating                   : PG-15

Length                  : OneShoot

Quotes                 : Seperti pasir, semakin erat digenggam, semakin banyak yang terlepas

Summary             : Hakikat cinta sebenarnya adalah melepas. Maka aku akan melepasmu. Maafkan aku yang selama ini menggenggammu terlalu erat, hingga aku tak merasa bahwa sebenarnya aku mulai kehilanganmu.

Disclaimer          : Cerita ini murni atas pemikiran Author. Segala ide dan alurnya telah diatur sendiri oleh Author.Sedangkan para pemainya adalah milik TUHAN. Dilarang mengcopy atau memplagiat hasil kerja keras ini.! Maaf kalau masih belepotan bahasanya, penggunaan EYD nya, atau alurnya yang aneh bin ajaib.Karena ini adalah cerita pertama yang Author buat. Kansahamnida J HAPPY READING J

Note : cerita ini juga akan dipubikasi di blog lain dengan pemain yang berbeda.

*thanks to Choiri @ Lovely Deer Artwork

 —–

KAI POV

Annyong, namaku Kim Jong In. sekarang ini aku lebih dikenal dengan KAI-EXO. Ini adalah cerita cintaku ketika masih trainee.Cerita cintaku yang seperti pasir.

“Jongin, kaja!!” teriak Yoona langsung membonceng sepedaku

Seperti inilah kebiasaanku saat akan berangkat ke sekolah. Naik sepeda bersama sahabatku, sekaligus teman kecilku, Yoona.

            “Hey, Jongin… yaa!”
“Ne, waegurae?”
“Em..Anniya, kamu kenal anak china yang satu grup denganmu?”
“Yahaa..Ada 4 anak.Kenal semua.Wae?”
“Kenal Luhan Oppa? Ahh.. Luhan neomu kyopta..yaa, Jongin-ahh, bisakah kau mencarikan nomornya? Aku ingin berkenalan dengannya! Ne..? ne..?” kata Yoona dengan gaya anak kecil yang merengek. Dia tahu, aku akan mengiyakan permuntaanya jika ia melakukan ini.

“Ne!” jawabku datar sambil memepercepat laju sepedaku.

-0-

YOONA POV

Berkat teman baiku, Jongin, aku bisa kenal dan dekat dengan Luhan.Bahksn dalam hitungan minggu aku sudah bisa akrab dengannya. Bukan hanya parasnya yang manis, tapi sikapnya juga sangat baik. ‘Tuuut’ satu pesan masuk dari Luhan Oppa.‘Hi Yoona, maaf mengganggumu malam-malam. Aku Cuma mau ucapkan, Good Night and Have a nice dream.’

Rasanya kupu-kupu dalam perutku hendak keluar. Aku senang sekali, dengan senyam-senyum kubalas : ‘Ne, terima kasih. Good night and Have a nice dram too, Oppa’.

Ia membalas lagi, ‘Em.. Yoona, apa kau punya waktu besok? Aku ingin mengajakmu pergi ke Lotte World besok pukul 7.Otte?’ Tanpa basa-basi langsung kujawab : ‘Ne, Oppa. Aku bisa.’ Uh..mengapa jantungku terus berdebar, apa aku mulai menyukainya?.

Keesokan harinya, aku sudah stand by didepan rumah Jongin. Karena ini adalah hari libur, aku berniat mengajaknya jalan-jalan.

“Jongin-ah … ayoo mumpung libur kita jalan-jalan.”
“Ah..aku mau tidur lagi. Kau pergi sendiri sajalah.” katanya sambil menguap.
“Anniya.!Sama kamu, ya? Ne..? ne..?” rengekku dengan wajah semelas mungkin.
“Ne!!!” katanya terpaksa

-0-

JONG IN POV

“Kita mau jalan kemana?” tanyaku pada Yoona
“Beli baju.Menurutmu, Luhan suka baju yang gimana?Pilihkan untukku ya!”
“Maksudmu, Luhan hyung mengajakmu bertemu?Kapan?” tanyaku selidik
“Ne, nanti malam di Lotte World.Pukul 7.Bisakah kau mengantarku?” tanyanya.

Aku mengangguk. Pantas saja hari ini ia riang sekali, ternyata hendak bertemu Luhan. Bahkan untuk bertemu sekali saja, ia berkali-kali minta pendapatku tentang baju yang akan dikenakanya. Ah, jangan bilang kau menyukainya! Aigo, pikiran apa ini? Apa aku cemburu?

“Jongin-ah, bagaimana baju ini?Atau ini?Atau malah ini?Pilihkan yang cocok, jebal!”
“Jelek semua! Kenapa plihanmu baju yang terbuka?Nanti kau malah kedinginan, pulang-pulang masuk angin.Sudahlah pakai baju yang besar!” kataku sebal.

“Ahh.. Jongin-ah, sekali ini saja! Ne..? ne..?” katanya merayu

Pukul 5:00

“Jongin…! Ayo berangkat!”
“Aigoo..masih 2 jam lagi! Kenapa kau terburu-buru?”
“Aku tak sabar! Sudah cepat mandi, lalu berangkat!”

Aku menurutinya.Pukul 5:30 kami berangkat.Aku tahu, Yoona tipe orang yang tak suka keramaian. Maka selama menunggu Luhan, ia dan aku menunggu didekat kolam air mancur. Hanya kita berdua.

“Yoona, kemana Luhan? Bahkan ini sudah jam 8, ia belum datang! Kita pulang saja.”
“Aom..tunggu sebentar lagi. Mungkin lagi perjalanan.Jongin-ssi, aku mengantuk.”

Seenaknya Yoona melingkarkan tanganku kesamping pundaknya, dan ia tidur dibahuku. Oh tidak, kenapa jantungku malah berdebar? Anniya, jangan sampai ia mendengar. Mungkinkah aku…? Andwe!! Yoona itu teman kecilku. Aku tak mungkin menyukainya! Kulihat wajahnya, ia sangat pulas. Jujur, hari ini kau sangat cantik.

Hingga pukul 9, Luhan sama sekali tak mengirim kabar. Aku harap kau tak datang.

LUHAN POV

Aku masih berada di florist.Jujur, sedari tadi aku hanya berkeliling mencari barang yang cocok kuberikan pada gadis itu. Bodoh sekali, aku bahkan tak tahu apa yang ia sukai. Maka kuputuskan untuk ke florist saja, mencari bunga yang indah.Ku harap kau menyukainya.

Astaga!! Bahkan ini sudah jam 9:30, pasti gadis itu tetlalu lama menungguku. Kutelpon ia, namun tak diangkat. Apa dia marah? Kumohon jangan…. Kucoba lagi.

“Anyyong, Mianhe Yoona, kau ada dimana? Gurae, aku segera kesana!”

-0-

JONG IN POV

Hp Yoona dari tadi terus berdering, sepertinya dari Luhan. Tak lama ia bangun dan menjawab telponya.

“Aah..Luhan sedang dijalan.Terima kasih kau mau menemaniku menunggu.Apa kau akan langsung pulang?”Tanya Yoona padaku.

“Oh, akhirnya ia datang. Aku akan menunggumu. Aah… jangan kau pegang tanganku! Gara-gara kau tidur dibahuku, tanganku kesemutan!”

“Hahaha..mianhe. Yaa,, itu Luhan. Aku pergi dulu.”Jawabnya.

Aku hanya memandangnya dari kejauhan.Mengamatinya bersama Luhan. Menyebalkan! Kenapa mereka begitu dekat! Malam itu, Luhan menyatakan perasaanya bahkan mencium Yoona. Aku merasa seluruh badanku panas! Kenapa aku semarah ini?Kenapa dadaku merasa sakit?Apa ini cemburu? Mungkinkah aku menyukainya?Sejak kapan perasaan ini muncul?

“Hei, Jongin! Ngapain kau? Ah..kau melihat gadis itu. Jakuman, bukankah ia Yoona?”

“Ah, Sehun?Ne, dia Yoona dan Luhan!” jawabku. Dia Sehun, teman sekelasku. Aku kembali menatap Yoona

“Ne!yehet, ka uterus menatapnya? Omo, kau, menyukainya, kan?” tebakan yang pas.
“Ssstt.. diamlah. Aku hanya memastikan ia baik-baik saja.”
“Sudahlah, kau pulang saja.Luhan pasti menjaganya.Aku tahu sakitnya ini.Pulanglah!”

Aku menolak. Aku akan tetap mengamati mereka sampai selesai.

“Jongin-aahh..aku senang. Akhirnya Luhan mengatakanya! Sekarang giliranmu. Cari pacar sana! Biar kita sama-sama merasakan C.I.N.T.A!”

Aku hanya diam saja.Mendengarkanya berceloteh. Bagaimana mungkin aku akan menyukai wanita, kalau gadis yang mungkin kusukai adalah kau? Bagaimana mungkin aku akan mencintai wanita, kalau kamu yang pertama membuatku berdebar? Ah Yoona, kau bodoh!

Byuuurr… tik tik tik huja turun

“Jongin, kita berteduh dulu. Ah..dingin sekali!” bahkan gigi Yoona bergemeletuk. Kulepas jaketku, kuberikan padanya. Oh tidak, wajahnya pucat.

“Gwenchana?” kupeluk ia agar merasa hangat. Ia mengangguk, tapi wajahnya pucat. Kupererat pelukanku, aku benar-benar tak ingin melihatmu sakit.Ia menyandarkan kepalanya dibahuku.

-0-

SEHUN POV

Sudah berkali-kali aku membantunya mengganti kompres.Bahkan sampai hari ini panasnya belum turun.Wajahnya masih pucat.

“Aah..”Jongin mengerang.Ia akhirnya terbangun
“Yah, Jongin, akhinya kau sudah bangun. Gwenchana?Tadi Yoona kemari.”
“Ne, Jinja? Apakah ia baik-baik saja? Dimana ia?”
“Ah, kau bahkan tak menjawab pertanyaanku! Dia baik-baik saja, tadi kemari sebentar.Lalu pergi dengan…”
“Luhan?Aku sudah menduga.”
“Dia meminta maaf padamu, dia menyalahkan dirinya dan membuatmu sakit.Kau masih menyukainya? Bahkan saat kau sakit,ia tak menunggumu dan malah pergi dengan Luhan?”

“Mollaseo.Aku mengenalnya sejak dulu, dan aku terlalu nyaman dengannya. Aku tak pernah merasakan ini, sesak dan marah ketika ia dekat dengan Luhan. Mungkinkah aku menyukainya?”

“Meski sekarang ia sudah dimiliki Luhan.., kau masih menyukainya?” aku sengaja mengeraskan suaraku agar terdengar dari luar.

Jongin hanya diam. Melihat kearah luar, tersenyum getir.Ia mengangguk pelan.

“Jongiiin-ah,, jinja yo?” Yoona yang tak sengaja mendengarkan dari luar.
“Ne, “ jawab Jongin tanpa memandang Yoona.

Yoona langsung masuk ke kamar Jongin.Ia menangis dan memeluk Jongin. Bahkan mencium keningnya.

“Jongin, Aku minta maaf, aku tak pernah mengerti perasaanmu dan pengorbananmu.Harusnya aku peka dengan sekelilingku, bahwa aku telah memiliki cinta disini.Maafkan aku yang tak memahami.”Yoona memeluknya lagi.Kali ini lebih erat dan mencium kening Jongin lebih lama.

“Jongin, aku sungguh merasa nyaman didekatmu.Tapi rasaku bukan cinta.Ini perasaan persahabatan.Sungguh berbeda saat aku bersama Luhan.Aku minta maaf, aku belum bisa mencintaimu.”

“Aku mengerti, Maaf kalau aku menyukaimu.Untuk sekarang ini, tolong pergilah.Aku ingin sendiri.” kata Jongin dan Yoona menurutinya.Tinggalah aku dan Jongin.

“Sehun, aku sungguh masih mencintainya. Jika arti cinta adalah melepas, aku akan rela melepasnya. Aku tak ingin cintaku padanya seperti pasir dalam genggaman.Semakin erat aku menggenggam, maka ia akan semakin pergi menjauh.”Kata Jongin terluka.

 

—selesai–

 

2 Komentar

Filed under Freelance, Oneshoot, PG-15, Romance

2 responses to “[FF] Cintaku Seperti Pasir (ONESHOT)

  1. azim

    Sediiih T.T tapi feelnya kurang.. keep writing

    Suka

  2. zia

    keren sist ceritanya,, keep writing ya

    Suka

Leave Your Comment, Please..