[FF] Totally Screwed

totally screwed.

scriptwriter milkybaby05

starring bricks, corpse, dead soul, some piece of shit, rotted bodies

apocalypse, psycho || drabble/ficlet || pg 13+ for plot, rated M for swear words

Little piece of note : inspired by every apocalypse film, fictions, fanfictions, and blaaah. Special thanks to my beautiful zombie to inspiring me a lot.

+++

“Rock.“

+++

Gadis berambut biru neon itu merangkak keluar dari reruntuhan bangunan. Ia menarik nafas dalam-dalam seakan oksigen di dunia itu sudah mencapai batasnya. Kemudian, ia memanjat ke tiang terdekat yang hampir mau jatuh itu.

Ia menghela nafas lega, menjatuhkan pandangannya pada sekitar.

Ia kira ia akan aman berada di atas sana.

Tapi ternyata tidak.

Gadis itu menghela nafas kecewa. Ia duduk di atas beton sembari memperhatikan makhluk-makhluk tidak indah di hadapannya. Matanya terpejam sesaat setelah sebuah tangan menyentuh kakinya.

20 tahun bernafas di bumi, 5 bulan terperangkap di bawah beton, dan 5 menit bernafas bebas.

Ia menyerah. Tak sanggup lagi bertahan untuk bernafas. Semua ini karena anak lelaki itu. Ia harus membayarnya.

Gadis itu menghela nafas lagi, sebelum berkata;

“Bon Appetite.”

Dan melompat ke arah kerumunan makhluk-makhluk kelaparan itu.

+++

“Scissors.”

+++

Baekhyun memotong kabel panjang yang melintang di hadapannya. Untungnya, listrik sudah mati. Ia tidak perlu khawatir untuk takut kesetrum.

Setelah sampai di gerbang utama, pria itu membuka pintu besar itu dengan mendorongnya keluar. Belum 2 inci pintu itu terbuka, tangan-tangan berbau busuk sudah menyelip masuk.

Baekhyun menggeram. Ia kira makhluk seperti itu sudah punah sejak 3 bulan yang lalu. Ternyata tidak.

“Sialan.”

Ia mengambil belati di kantung mantelnya dan memotong satu-satu tangan-tangan itu, sebelum menutup kembali pintunya.

“Oh Tuhan.”

+++

“Paper.“

+++

“Astaga,”

Zitao dan Sehun bertatapan.

Dulu, mereka masih bisa menyantap Red Velvet buatan ibu mereka.

Dulu, mereka masih bisa mengunyah roti panggang buatan ibu mereka.

Dulu, mereka masih bisa meneguk lemon segar yang mereka buat sendiri.

Tapi tidak dengan sekarang.

Dengan berat hati kedua anak itu harus mencari makan sendiri. Satu-satunya tempat aman untuk mencari makan adalah danau, tapi percuma, ikan-ikan disana juga sudah sangat langka.

Sehun yang melihat sesuatu berenang ke bawah danau itu, langsung menembakkan tombaknya ke arah sasarannya.

Makhluk itu berteriak histeris, dan melompat keluar danau untuk mencekik leher Sehun.

“Hey!” Zitao menancapkan pisau lipatnya dan mendorongnya kedepan. Masih hidup, Sehun berusaha meraih pistolnya dan menembakkan pelurunya ke arah kepala makhluk itu.

Sebelum darah busuk menciprati wajahnya dan mantel Zitao.

“Hampir, Hun.” gumam pria berkantung mata itu.

+++

“Tick, tock. The clock is ticking.“

+++

Kuku jarinya menabrak kaca gelas itu, membuat benda itu berdenting kencang memecahkan keheningan di ruangan itu.

“Tolong, hentikan ini semua.”

Pria berambut merah marun itu mendongak, dan menyeringai kejam. “Semudah itukah? Temukan gadis itu dulu, dan aku akan membuat bumi menelan tubuh-tubuh itu.”

“Chanyeol…,” pria jangkung dihadapannya menghela nafas. “Seunghwan.”

Pria bernama Chanyeol itu mendongak. “Ada apa de–“

“Menyerahkan raganya untuk makhluk kelaparan itu.”

Pria itu mematung. Iris matanya memerah. Telapak tangannya membentuk tinju yang siap ia hujamkan ke siapa saja yang berada di ruangan itu. Wajahnya merona, ia menatap pria jangkung di hadapannya tak percaya.

Tidak ada yang tahu itu salah siapa.

Tapi Chanyeol menyalahkan gadis berambut merah yang tenggelam di sungai beku itu.

Bukan salahnya.

+++

i guess it’s just the end of the beginning lol.