[ FF ] Handsome God ( Chapter 8 )

image

Poster By ARin Yessy Poster Channel Arts

Handsome God ( And Beautiful Young Eomma’s )

Author : Inhan99
Main Cast : Oh Sehun , Oh Haneul ( oc/you readers )
Support Cast : EXO and OC , find by yourself…..
Genre : Romance , Family , Fantasy etc
Lenght : Chaptered
Disclaime : Mine
Rate : PG-15

Note : All cast isn’t mine and this fanfict pure my idea . Don’t be plagiat and silent readers.

Prev : Chapter 7

Recomended song

Rewind ( Korean ver. ) – Zhoumi feat. Chanyeol

**

  Kini kaki kecil Haneul melangkah kesebuah ruangan yang terlihat sepi dan pasti pemiliknya sudah tertidur lelap. Dengan perlahan , ia membuka pintu tersebut agar tak menimbulkan suara decitan pintu yang akan membangunkan sang pemilik.

Dewa tampan sedang tidur….

  Haneul terkekeh geli saat menatap wajah Sehun yang tengah tertidur dan ia mendekatkan wajahnya kearah Sehun. ” Tidurmu nyenyak sekali- ” perkataannya terpotong saat tiba-tiba Sehun menariknya dan dirinya terjatuh di atas tubuh Sehun dengan posisi yang mampu membuat pipi Haneul bersemu merah.

” Aku belum tidur Eomma ” Sehun tersenyum saat matanya dan Haneul bertemu. Ia bahkan ingin sekali tertawa saat melihat wajah Haneul yang sudah bersemu merah. ” Eomma , pipimu merah ” dan Haneul menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Sehun karena ia tak ingin wajahnya yang memalukan itu ditatap terus-menerus oleh Sehun.

**

” Haneul-ah!! ” Seya membuat Haneul terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba. Haneul mendengus pelan saat melihat temannya yang satu itu tengah berjalan aneh ke arahnya. ” Seya! Ada apa dengan high heels mu? ” tanyanya aneh memandangi Seya yang tiba-tiba berubah raut wajah setelah mendengar ucapannya.

” Ya!!! Apa yang kau katakan? Aku hanya memperagakan cara berjalan di catwalk you know! ” ucap Seya sakarstik sambil membuang muka ke arah lain.

  Persetan dengan tingkah laku Seya hanya membuat pekerjaan Haneul menumpuk dan tak kunjung selesai. Haneul berusaha tak memperdulikan keadaan gadis itu. Seya menatap Haneul sebal karena merasa tak di hiraukan.

” Han- hmpft…. ” Luhan menutup mulutnya sambil berusaha menahan tawa melihat posisi Seya berdiri. Tampak seperti seorang spg yang putus asa.

   Menyadari adanya orang lain dalam ruangan tersebut, Seya segera menoleh dan mendapati Luhan,Minseok dan Sehun. Seya menatap Luhan tajam ” Ya!!! Apa kau, mentertawakanku? rusa sialan! ” ucapnya geram saat Luhan masih tak berhenti menertawainya.

” Ada apa dengan dirimu hari ini, Seya-ah!! ” Luhan mulai berhenti tertawa dan segera melontarkan pertanyaan yang membuat Seya menatapnya tajam. Seya berbalik dan menatap ke arah Sehun yang tengah duduk ” Astaga! Sehun terlihat begitu tampan hari ini ” ucap Seya terkagum-kagum.

   Haneul melirik sebentar ke arah teman-temannya dan ia menemukan Sehun tengah duduk bersama teman-temannya sambil tersenyum. Haneul kembali melanjutkan pekerjaannya tanpa mempedulikan kegaduhan yang ditimbulkan oleh obrolan ke empat orang itu.

  Jadwal meeting terpaksa di undur karena kerjaan yang menumpuk tadi siang dan baru jam 18:05 tadi meeting akhirnya selesai. Haneul menghembuskan nafas lega dan berharap libur seminggunya nanti dapat membuatnya tenang. ” Haneul-ah bagaimana kalau kita liburan ke jeju ” Seya memberikan sarannya pada Haneul, Haneul menatap Seya dengan sedikit berpikir.

” Idemu, cukup bagus ” Haneul menjentikkan jarinya dan tersenyum kepada Seya.

” Aku tau ideku memang bagus ” Seya membanggakan dirinya sendiri. Alis sebelah kanan Haneul terangkat.

” Ku bilang, cukup bagus Seya! ” koreksi Haneul dan Seya hanya bisa mempoutkan bibirnya.

Yoorin datang dari arah berlawanan dan berbaur bersama mereka. ” Apa kalian merencanakan liburan ke pulau jeju? Ah bolehkah aku ikut, soalnya aku tak punya tempat tujuan berlibur minggu ini ” Seya dan Haneul memutar bola matanya malas.

” Yeah yeah yeah yeah…. Terserah kau sajalah, aku tak perduli ” Haneul berjalan lebih cepat dan menghilang di balik pilar dinding yang besar di tempat parkir. Ia tak ingin berlama-lama berbicara dengan Yoorin.

  Sehun ternyata sudah menunggunya di depan mobil mereka, ia tengah duduk sambil memejamkan matanya menghadap langit-langit. ” Sudah lama menunggu? ” tanya Haneul membuat Sehun tersadar dan segera berdiri lalu menggeleng pelan. Mereka akhirnya pergi meninggalkan tempat itu menuju ke rumah untuk mengistirahatkan tubuh mereka dan berangkat liburan ke pulau Jeju besok.

***

” Haneul- ” Seya mengagetkan Haneul yang tengah bersantai menikmati pemandangan laut dari atas veri yang mereka tumpangi menuju pulau Jeju. ” Wae? ” wajah Seya seketika berubah menjadi cemberut saat Haneul bertanya.

” Lihatlah, Yoorin mendekati Sehun lagi? ” Seya sedikit tak suka melihat kehadiran gadis itu bersama teman-teman prianya. Haneul hanya menanggapinya dengan wajah datar, tapi ia sengaja melangkah mendekat dan menghampiri Sehun lalu menarik tangannya perlahan. Sehun menurutinya dengan senang hati, sedangkan Yoorin menatap Haneul sedikit sebal. Tak percaya dengan tingkah nyonya muda presider-nya yang begitu menyebalkan, menurutnya.

” Eomma- kita, eoh ” Sehun duduk saat Haneul memintanya duduk di sebuah tempat yang cukup sepi di bagian belakang area tempat santai lantai atas. ” Disini pemandangannya lebih terlihat bagus ” Haneul berkomentar tanpa menyadari senyum Sehun untuknya. Sehun selalu dan selalu senang memberikan senyuman berarti itu untuk Haneul.

” Apa Yoorin membuatmu merasa terganggu? ” tanya Haneul kemudian mengingat ekspresi wajah Sehun barusan ketika Yoorin mendekati Sehun. Sehun hanya diam, ia tak berniat menjawab karena Ibunya itu pasti tahu jawabannya. Bukankah sangat jelas dari raut wajah Sehun barusan.

***

  Luhan, Minseok dan Seya memanggil keduanya- Sehun dan Haneul untuk memanggang barbaeque berasama mereka. Tak tanggung-tanggung sedari tadi Seya terus mengucap kagum gaya berpakaian Sehun. Padahal menurut Haneul, cara Sehun berpakaian terlihat seperti biasa- tak ada spesial dari penampilan Sehun. ” Hai Sehun-ah, malam ini kau terlihat tampan ” Haneul mendelik ke arah seorang wanita yang baru saja menuruni anak tangga di penginapan yang mereka sewa di jeju. Astaga, wanita itu selalu muncul di manapun Sehun berada- membuat Haneul kesal saja.

   Seya menggerutu tak karuan mendengar ucapan Yoorin barusan. Itu memuji atau hanya untuk menggoda dan membuat Haneul marah. Wanita itu sepertinya tak bosan sama sekali mengganggu Sehun dan Haneul.

” Wah sepertinya Barbaeque ini enak ” Yoorin mengibaskan rambutnya ke arah Sehun yang sedang berdiri bersama Haneul di dekatnya.

” Hey! Apa maksudmu bertingkah seperti itu wanita genit ” Seya menyerang dengan kata-katanya yang datar dan ia cukup menekankan kata ‘genit’ dalam kalimatnya.

” Anniyo, aku hanya ingin lebih dekat dengan Sehun ” ucapnya tersenyum memandang Sehun yang tengah memutar bola matanya malas. Sedangkan Haneul hanya menggeleng pelan sembari dalam pikirannya berkata bahwa Yoorin wanita bodoh yang tak pantang menyerah, sudah di tolak berkali-kali tapi tetap berusaha, Haneul salut akan hal itu.

” Haneul-ah, bagaimana jika kita makan di sana ” ajak Luhan kemudian, Haneul tak sengaja menangkap raut wajah Sehun yang menatap Luhan menaikkan alisnya sebentar. Haneul ingin sekali tertawa.

” Ne- baiklah ” Haneul membawa piring berisi barbaequenya ke tempat yang Luhan ucapkan barusan. Sehun menatapnya sedikit tak suka dan mungkin anak itu tengah cemburu.

   Sehun menarik Seya dan meminta teman Haneul itu untuk menemaninya ke pinggir pantai untuk bermain air. Kebetulan karena Seya sedang kesal dengan Yoorin, ia pun menerima tawaran Sehun. Keduanya asik bermain air di malam hari yang tak cukup dingin ini hingga akhirnya Seya terbawa ombak dan Sehun panik berusaha menyelamatkannya, namun hampir berada di dekat Seya Sehunpun tiba-tiba tenggelam. Kakinya kram dan ia tak bisa melanjutkan berenangnya hingga ialah yang tenggelam lebih dulu.

” Haneul!!!! Tolong!!!! ” teriak Seya lebih kencang lagi dan Haneul segera berlari ke arah sahabatnya itu, setelah berhasil membawa sahabatnya itu ke pinggiran pantai iapun bertanya, ” Mana Sehun? ”

” Sehun tenggelam di sana, cepat cari dia ” oh astaga mengapa Seya baru saja mengatakannya, Haneul yang panikpun buru-buru berenang kembali dan cukup jauh dari bibir pantai ia berenang. Iapun menyelam dan menemukan tubuh Sehun tengah terbaring di dasar pantai dekat karang. Haneul panik dan segera menarik Sehun menuju daratan.

  Sehun tengah tak sadarkan diri dan tubuhnya lemas. Haneul panik tak tahu harus berbuat apa hingga ia menyuruh Luhan untuk membantunya, Luhan yang juga sama-sama tidak tahupun berlari memanggil Minseok dan teman-teman yang lain. ” Ya!! Haneul-ah, cepat beri nafas buatan” ucap Seya memberi saran sambil menepuk pundak Haneul dengan ganasnya.

” Mwo?? Apa yang kau katakan? ” Haneul terkaget-kaget tak percaya dengan saran temannya itu, oh apa ini- bukankah itu berarti ia harus mencium Sehun.

” Cepatlah- kau mau sesuatu terjadi pada Sehun ” teriak Seya kemudian. Haneul meneguk salivanya dengan susah payah mendengar ucapan Seya barusan. Haruskah ia lakukan hal ini.

   Haneul ragu, namun ia juga tak ingin terjadi suatu hal yang tak diinginkan pada Sehun. Perlahan Haneul membungkukkan badannya mengarah pada wajah Sehun dan menghilangkan jarak di antara mereka sambil melakukan bantuan pernafasan pada Sehun berkali-kali.

  Luhan dan Minseok cukup terkejut, namun Yoorin- gadis itu meremas ujung dressnya kasar melihat pemandangan di hadapannya. Haneul masih terus melakukan hal yang sama dalam keadaan dirinya dengan kondisi wajah yang sudah merah seperti kepiting rebus.

  Tiba-tiba saat memberi pernafasan selanjutnya, Sehun membuka mata dan menciumnya balik. Haneul membeku di tempatnya, matanya terbelalak dan menatap manik mata Sehun seolah terhipnotis oleh manik hazel itu. Cukup lama terdiam, Seya pun curiga dan berdehem sebentar. Haneul segera melepaskan ciuman itu dan Sehun terbatuk-batuk ketika air keluar dari dalam kerongkongannya. Oh rambutnya yang basah benar-benar membuat Haneul, Seya dan Yoorin terpesona akan hal itu.

” Gomawo ” ucap Sehun sambil tersenyum pada Haneul. Sedangkan gadis itu tengah menunduk menggigit bibir bawahnya menahan rona merah yang sudah menempel dipipinya dengan anggun.

  Haneul menyentuh bibirnya kembali saat ia berdiri di balkon kamar dimana balkon kamar penginapan itu berhadapan langsung dengan pantai. Ia kembali teringat kejadian barusan dan hal itu membuat pipinya kembali bersemu merah. Oh, apa ini.

  Tiba-tiba sebuah lengan kekar memeluknya dari belakang, melingkar di perutnya yang datar dan dagu lancip orang itu bertengger di pundaknya. ” Se-Sehun, apa yang kau lakukan? ” Haneulpun menjitak kepala Sehun, namun Sehun tak bergeming dan mempererat pelukannya terhadap Haneul.

” Eo-eomma, aku mencintaimu? ”

TBC………..

Note: Ah, cape cape mikirin ide buat lanjutin HG ini wahahahahah, oke semoga ini cukup panjang dari chapter yang sebelumnya. See you next chapter…..

5 Komentar

Filed under Family, Fantasy, Fluff, inhan99, Multichapter, PG-15, Romance

5 responses to “[ FF ] Handsome God ( Chapter 8 )

Leave Your Comment, Please..