[FF] Real or Dream? (Chapter 1)

 

PicsArt_1414338866906

 

Title : Real or Dream? (Chapter 1)

Author : galaxyvoice

Genre : Fantasy, Romance, a little bit comedy, sad, tragedy.

Main Cast :

  • Kim Joonmyeon a.k.a Suho
  • Im YoonAh
  • Do Kyungsoo a.k.a D.O
  • Kwon Yuri

Support Cast :

You will find it.

-o-

Malam telah berubah menjadi pagi. Bulan yang setadinya bekerja pun sudah kembali dan di gantikan oleh matahari. Sepertinya matahari terlihat bahagia hari ini. Pancaran sinarnya begitu cerah pada bumi sehingga membuat bumi semakin terang akibat cahayanya. Di ujung sana terlihat seorang gadis yang sedang berjalan terburu karena harus segera sampai ke sekolahnya. Setelah berjalan beberapa langkah, ia berdiri di halte bus pinggir jalan dan menunggu bus pertama yang akan datang pagi ini.

“Aigoo, tidak bisakah lebih cepat?”Gerutunya sesekali melirik ke jam tangan.

Selagi ia menunggu, di sebelah kirinya juga muncul seorang namja yang berjalan menuju halte bus. Sepertinya mereka memiliki tujuan yang sama. Namun sepertinya mereka belum saling kenal. Ia terus berjalan tanpa melihat sehingga ketika ia sampai di halte tanpa sengaja menabrak Yoona yang sudah ada duluan disana.

“Yakkkk!”Teriak Yoona kesal pada namja itu.

Namja itu menutup kedua telinganya. “Ya! Jangan berteriak keras! Suara mu hampir membuat gendang telinga ku pecah!”Balasnya pada Yoona dengan ekspresi wajah yang sangat kesal.

“Kau!”Yoona menyipitkan matanya saat menatap namja di depannya. “Padahal kau telah menabrakku sehingga aku hampir terjatuh. Lalu kau masih bisa marah-marah pada ku seperti ini dan bukan meminta maaf?”Yoona menghembus nafas panjang mendengar ucapan namja tersebut. “Arra, namja memang selalu tidak mau mengalah.”Sambungnya lagi sebelum ia hendak mendengarkan perkataan lawan bicaranya.

“Apa yang sedang kau bicarakan? Ck! Baiklah aku minta maaf. Sudah puas kan?”Ucap Joonmyeon dengan nada menantang.

Mwo? Bisa-bisanya kau menjawab ku seperti itu? Ck!”Yoona melirik ke name tag yang ada di seragam Joonmyeon. “Kim Joonmyeon, kau pasti lebih muda dari ku jadi jangan banyak melawan pada noona!”.

Setelah pertengkaran kecil itu pun, bus yang di tunggu oleh Yoona tiba.

‘Untung saja bus ku sudah datang, kalau tidak rasanya aku ingin memakan anak ini’

“Aku? melawan? Aku tidak sedang melawan mu noona. Aigoo sebenarnya apa yang kau ingin kan? Aku kan sudah meminta maaf.”Jawab Joonmyeon menantang Yoona lagi. Ketika Yoona mendengarkan jawaban dari Joonmyeon ia merasa bahwa dirinya benar-benar tidak bisa menahan diri agi. Tapi, ia harus tetap melakukannya dan bersikap dewasa di depan namja yang bernama Kim Joonmyeon ini.

“Baiklah tidak ada lagi kan yang ingin kau bicarakan? Bus ku sudah datang dan aku harus pergi ke sekolah sekarang juga.”Joonmyeon pun melangkah kan kakinya masuk ke dalam bus setelah kalimat terakhirnya.

Mwo? Dia sekolah di School of Performing Arts juga? Aish! Sepertinya SOPA akan menjadi neraka bagi Yoona. Kenapa anak itu harus satu sekolah dengannya? Jangan bilang kalau sebenarnya mereka satu kelas. Yoona kan sedang berada di tingkat pertama. Setelah kejadian tadi ia benar-benar tidak ingin bertemu dengan namja itu lagi dan jika memang mereka sekelas itu artinya Yoona akan bertemu dengannya setiap hari.

“Mwoya? Aish!”Gerutu Yoona sambil menepuk kepalanya berulang kali.

Joonmyeon yang duduk tepat dua baris di belakang Yoona pun tertawa pelan melihat apa yang dilakukan Yoona. Bagi Joonmyeon, Yoona adalah yeoja yang aneh. Walau baru mengenalnya beberapa menit yang lalu tapi Joonmyeon sudah bisa merasakan bahwa mereka tidak cocok. Rasanya Joonmyeon bisa mengetahui bagaimana sifat asli Yoona. Yeoja yang cerewet. Ya pasti yeoja cerewet. Joonmyeon sangat membenci yeoja yang terlalu banyak berbicara.

**

Setibanya di sekolah, Yoona pun menghela nafas lega karena ternyata ia belum terlambat hari ini. Setidaknya tak menambah moodnya menjadi hancur. Yoona berjalan di koridor sekolah sambil melihat sekeliling. Entah mengapa dirinya masih merasa kurang nyaman dengan sekolah ini. Mungkin ia hanya gugup karena sedari dulu ia ingin sekali bisa bersekolah di sana.  Dan dalam perjalanannya juga, pikirannya terus menebak-nebak apakah sekolah ini akan baik padanya? Apakah ia akan punya banyak teman disini. Orang-orang akan menyukainya atau tidak?

“Dimana yah kelas ku? Gedung ini terlalu besar dan aku jadi sulit untuk menyelusurinya.”Gumam Yoona lalu menggembungkan pipinya.

“Hey, kau pasti Im YoonAh kan? Seorang siswi baru?”Tidak lama setelah Yoona mengucapkan kalimat terakhir. Tiba-tiba saja seseorang mendatangi Yoona dan membuat Yoona berubah menjadi kaget.

“Yak! Aish!”Yoona menyentuh dadanya dengan tangan kiri. “Kau membuat ku terkejut.”Keduanya berhenti berjalan sekarang dan berdiri saling berhadapan.

Orang itu tertawa kecil. “Mianhae, oh ya sebelumnya perkenalkan aku Kim Jongdae tapi panggil saja aku Chen. Aku sudah berada di tingkat ketiga.”Chen memperkenalkan diri sambil tersenyum lebar pada Yoona. Yah! Yoona merasa lebih baik sekarang setelah melihat seseorang memberikan senyuman padanya di pagi ini.

“Oh, Sunbae.”Yoona membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat di hadapan Chen.

Chen tertawa lagi seperti tadi. “Tidak perlu seformal itu, Im Yoona-ssi. Dan panggil saja aku Chen.”

Yoona tersenyum lebar. Kesan pertamanya untuk Chen tidak buruk. Dan ia bisa merasakan bahwa Chen adalah orang yang ramah dan Chen pasti bisa menjadi teman yang baik untuk Yoona. “Kau mau tau kelas mu dimana kan? Kajja aku akan mengantar mu berkeliling selagi bel masuk masih lama.”Tawar Chen.

“Oh, nae Chen-ssi.”Jawab Yoona singkat pada Chen.

Syukurlah bahwa sebenarnya masih ada orang yang seramah ini pada Yoona. Dia pikir kali ia akan sulit mendapatkan teman disini. Ternyata sebaliknya. Orang-orang di School of Performing Arts masih ramah. Tidak seperti Kim Joonmyeon tadi. Dan tiba-tiba saja Yoona teringat pada namja itu. Ck! Kenapa masih harus mengingatnya? Padahal ia sudah cukup kekesalan karenanya.

“Seandainya saja aku tidak bertemu dengan namja itu tadi pagi!”Gumam Yoona secara tiba-tiba dan membuat Chen heran dengannya. “Ehh? Waeyo? Ada yang salah dengan ku?”Tanya Chen bingung sambil mengecek dirinya sendiri.

Ah aniya, mianhae aku hanya ada sedikit masalah tadi. Bukan tentang mu kok, hehehhe.”Ucap Yoona berusaha meyakinkan Chen yang berada di sampingnya sekarang.

“Ah, baiklah kalau begitu. Yoona-ssi kau lapar?”Chen berusaha melupakan apa yang sudah terjadi sebelumnya.

“Ah, sedikit. Kebetulan saja tadi pagi aku belum makan.”Jawab Yoona.

Jinjja? Kebetulan sekali kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita makan bersama di kantin?”

“Makan di kantin? Bersama dengan mu? Ah yang benar saja? Tapi …. Eummm baiklah kajja kita pergi ke kantin sekarang.”

Sebelumnya Chen sudah melihat kebosanan di dalam diri Yoona makanya ia mengajak Yoona untuk makan bersama daripada Yoona harus menderita karena tidak puas dengan sikap Chen. Mungkin dengan makan bisa membangkitkan mood Yoona kembali. Dan ternyata benar. Chen juga menyadari bahwa sebenarnya senyuman Yoona begitu manis. Dan di saat itu juga ia menyukai senyuman Yoona.

“Kau mau makan apa? Yoona-ah?”Tanya Chen saat mereka tiba di kantin sekolah.

“Aku sedang ingin memakan Chinese food. Adakah?”

“Tentu saja ada, kantin kita memiliki banyak masakan. Kau bisa merasa bahwa kau sedang wisata kuliner saat makan di kantin sekolah.”Jawab Chen yang membuat Yoona tertawa. “Aigoo, aku bisa gemuk jika bersekolah disini.”Chen tidak mengatakan apapun. Tetapi matanya terus menatap Yoona. Sikap Yoona membuat Chen merasakan hal yang berbeda hari ini. Dia hanya merasa lebih bahagia setelah sekian lama.

Chen sendiri sudah lupa kapan terakhir kalinya ia merasakan hal ini. Semenjak eommanya meninggal tahun lalu kebahagiaan yang selalu dirasakan Chen sepertinya menghilang dalam sekejap. Ia sendiri juga belum tau siapa appanya karena eommanya tidak pernah memberitahu. Sesungguhnya Chen sangat ingin mengetahui siapa appanya. Chen yakin bahwa appanya masih hidup dan ada di Seoul.

Dulu, eommanya pernah bercerita bahwa appanya adalah seorang pengusaha besar di Seoul. Itulah sebabnya Chen datang ke Seoul. Dengan beberapa barang peninggalan eommanya yang mungkin bisa dijadikannya pedoman untuk menemukan siapa yang sedang dicarinya. Siapa tau saja, orang yang ia maksud bisa mengenalinya melalui barang-barang milik eommanya.

“Chen-ssi? Kenapa kau menatap ku seperti itu eoh?”Yoona menatap Chen dengan heran.

Ah, aniya. Kau ingin makan Chinese food bukan? Ada di sebelah sana. Kajja.”

“Eum, nae.”Jawab Yoona singkat.

 

**

Gomawo, Chen-ssi kau sudah berbaik hati pada ku hari ini. Awalnya aku tidak tau apakah aku akan punya teman atau tidak. Tapi aku bersyukur aku mengenalmu hari ini.”Yoona tersenyum lebar.

Cheonma. Kalau kau butuh bantuan kau harus ingat bahwa kau bisa memintanya dari ku. Arraseo?”

Keduanya tertawa bersama. “Arraseo, Chen-ssi. Baiklah aku harus masuk ke kelas. Dan kau juga nae? Songsaenim akan segera datang sebentar lagi. Annyeong.”

Yoona berjalan masuk ke dalam kelasnya dan duduk di salah satu kursi baris ketiga dari depan. Dan orang pertama yang dilihatnya setelah duduk adalah ……

Mwo? Kau lagi? Aish!”Ucap Yoona kesal.

“Kau mengikuti ku eoh?”Balas Joonmyeon dengan santai.

Mwo? Mengikutimu? Apa kau tidak salah? Aku sudah berada di kelas yang benar. Mungkin kau yang salah. Sebaiknya kau cek saja lagi apakah nama mu ada di daftar kelas ini atau tidak.”Teriak Yoona yang sontak membuat seisi kelas menoleh ke arahnya.

“Aku mengikuti mu? Yang benar saja noona. Aku tidak pernah menjadi penguntit orang.”

Yoona benar-benar merasa kesal pada namja yang bernama Kim Joonmyeon ini. Setiap pertemuan Yoona dengannya tidak membawa kesan yang baik. Justru malah Joonmyeon selalu membuatnya kesal. Karena tidak mau menambah keributan, akhirnya Yoona memutuskan untuk diam dan tidak mau memperdulikan apa yang dilakukan Kim Joonmyeon yang berada di sampingnya. Bagaimana ia bisa satu kelas dengannya? Dan sekarang suasana di kelas benar-benar akan berubah menjadi seperti neraka karena kehadiran Kim Joonmyeon disana.

Tangan Joonmyeon mengeluarkan cahaya. Namun cahaya itu hanya bisa di lihat sekilas dan dirasakan oleh siapa yang memiliki kekuatan. Cahaya yang keluar tadi melambangkan bahwa ia harus menemui Do Kyungsoo sahabatnya. Tanpa berpikir lagi, Joonmyeon langsung bangkit dari duduknya lalu keluar dari kelas dan mencari tempat yang lebih sepi agar ia bisa berlari dengan kecepatan tinggi.

Yoona yang tanpa sengaja menyadari cahaya yang aneh tadi pun mencari-cari dari mana sumber cahaya itu. Ia sudah menoleh ke banyak arah namun tak menemukan apa-apa. Hanya saja aneh baginya karena ia tidak menemukan Kim Joonmyeon berada di sampingnya lagi setelah kejadian aneh beberapa menit yang lalu.

“Eh? Kemana anak itu? Sepertinya aku melihat hal aneh tadi? Apa ada hubungannya dengan anak itu? Atau hanya halusinasi ku tentang cahaya yang sempat muncul tadi?”Pikir Yoona.

**

“D.O”Panggil Joonmyeon pada orang yang berada di hadapannya sekarang.

“Suho-ah, akhirnya kau datang juga. Aku punya kabar untukmu.”Ucapnya dengan nada senang.

“Apa? Sepertinya ini kabar bahagia?”Tanya Joonmyeon yang melihatnya.

“Kita bisa kembali dalam waktu dekat ini. Mungkin 3 tahun lagi.”Jawab D.O

Mwo? Bukannya cara yang tepat agar kita bisa kembali adalah mengikuti hukum negeri sihir?”

Nae, tapi aku baru saja mendengar ada ramalan bahwa kita akan segera menemukan cinta sejati kita dan kita akan bisa kembali ke sana. Kau senang kan Suho?”

“Aku memang senang karena aku bisa kembali ke negeri sihir. Tapi aku akan sedih karena aku menyakiti seorang manusia yang mencintai ku dengan tulus. Itu sebabnya mengapa selama ini aku tidak mencoba untuk jatuh cinta.”Joonmyeon menghela nafas berat.

D.O menepuk pundak Joonmyeon.

“Jangan terlalu banyak dipikirkan itu sudah sesuai dengan apa yang di tentukan dari hukum alam yang telah di susun.”Ucap Kyungsoo berusaha mempengaruhi Joonmyeon.

Do Kyungsoo dan Kim Joonmyeon mereka berdua memang bisa dibilang aneh karena sikap mereka. Ada yang bilang setiap kali mereka bertemu, keduanya akan membicarakan hal-hal yang aneh. Yang bahkan tidak akan pernah muncul di dalam pikiran manusia. Mereka terus membicarakan negeri sihir dan juga kekuatan yang mereka miliki. Namun karena tingginya imajinasi manusia, orang-orang hanya menganggap bahwa mereka terlalu banyak menonton film.

Mereka berdua adalah penyihir yang kabur dari negeri sihir akibat kekacauan yang terjadi pada dunia 450 tahun yang lalu. Nama mereka sebenarnya adalah D.O dan Suho. Dunia sihir mempunyai hukum yang sangat kejam pada masa itu. Siapa saja yang berbuat salah maka satu keluarga mereka akan di hukum oleh raja yang memerintah yaitu raja Oh Jungkook. Satu keluarga itu akan di hukum di dalam perapian negeri sihir. Karena merasa takut, D.O dan Suho memberanikan diri menghilang dari negeri sihir lalu muncul di bumi dan mengubah nama mereka menjadi Do Kyungsoo dan Kim Joonmyeon. Mereka juga menjalani kehidupan sama seperti manusia lainnya. Cukup lama mereka bisa beradaptasi dengan kehidupan yang bertolak belakang ini.

Kini mereka harus kembali ke negeri sihir karena negeri sihir sudah damai dan tidak seperti dulu lagi. Lagian mereka sudah terlalu lama terjebak di bumi. Sudah waktunya mereka kembali dan menjalankan tugas di sana sebagai penyihir sesungguhnya.

Sementara itu, di negeri sihir juga akan dilantik seorang raja baru yang sekarang adalah putra mahkota di negeri sihir yaitu pangeran Oh Sehun yang selalu mengawasi penyihir-penyihir yang berada di luar negeri sihir. Penyihir tidak bisa mengalami penuaan dan kematian setelah mereka mencapai suatu tujuan yang harus mereka hadapi saat mempelajari sihir dengan sempurna.

Begitu juga dengan Kyungsoo dan Joonmyeon yang telah mempelajari sihir dengan sempurna sebelum mereka kabur dari negeri sihir. Penyihir hanya bisa dilenyapkan dengan perapian di negeri sihir. Kyungsoo dan Joonmyeon bisa kembali apabila mereka menemukan cinta sejati mereka.

Apakah Joonmyeon akan memulai untuk jatuh cinta pada seseorang?

Jadi haruskah Joonmyeon belajar untuk menyukai seseorang? Sepertinya itu sulit bagi Joonmyeon karena selama tinggal di bumi pun ia tidak pernah melakukan hal tersebut. Berulang kali ia berpikir tentang apa yang dikatakan Kyungsoo padanya beberapa waktu yang lalu. Ada benarnya ia harus mencintai seseorang mulai dari sekarang agar ia bisa kembali ke negeri sihir. Tapi bagaimana caranya? Apa Joonmyeon bisa melakukannya? Hatinya terus bertanya-tanya.

Sepertinya ini bukan waktu yang tepat bagi Joonmyeon untuk memikirkan semua hal itu. Selama ia ada di bumi dia sudah melewati banyak generasi dan tentu saja ia mengerti bagaimana caranya seseorang bisa jatuh cinta. Yang Joonmyeon tau adalah setiap kali ia akan menatap mata yeoja tersebut matanya tak pernah ingin berkedip karena ingin menunjukkan keseriusannya. Untuk meyakini semua itu, dirinya pasti bisa membedakan saat bertemu dengan seorang gadis yang ia sukai. Hatinya pasti akan bergetar. Dia pasti sudah mampu membedakan dimana saat hatinya bergetar dan bagaimana saat dia sedang jatuh cinta.

Joonmyeon melirik ke jam tangan hitam yang sedang ia pakai. Tangan kanannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Jam pelajaran akan segera dimulai sebaiknya ia kembali ke kelasnya sekarang. Dengan cepat ia sampai di ruang kelas itu dan membuat Yoona terkejut atas aktivitas yang dilakukan Joonmyeon.

“Aish! Dia memulai lagi.”Yoona memegang dadanya dengan tangan kiri. Yoona benar-benar merasa shock dengan setiap gerakan Joonmyeon yang begitu cepat. Yoona pun bingung dan terus bertanya siapa sebenarnya Kim Joonmyeon ini? Kenapa dia begitu merasa aneh terhadap gerak-gerik dari Kim Joonmyeon?

Yoona hanya bisa mendengus kesal terhadap Joonmyeon. Percuma saja jika ia harus memarahi Joonmyeon lagi, karena Joonmyeon pasti akan mempermainkannya lagi. Memarahinya hanya akan menguras tenaga Yoona dan sebaiknya Yoona tidak perlu banyak memikirkannya.

“KWON YURI!!”

Suara teriakkan dari para murid terdengar di telinga Yoona. Kwon Yuri? Siapa dia? mata Yoona bergerak-gerak berusaha mencari siapa sosok Kwon Yuri yang dimaksud anak-anak sekolahnya. Sepertinya dia orang yang terkenal. Pasti dirinya sangat cantik, kalau tidak bagaimana bisa mereka begitu hebohnya tentang Kwon Yuri itu? itu yang ada dalam pikiran Yoona.

Setelah beberapa detik, akhirnya mata Yoona dapat mengangkat wajah Kwon Yuri yang dimaksud orang-orang di dalam sekolah. Jika dilihat dari fisiknya Yoona memang masih kalah banyak. Dia sangat cantik, bentuk tubuhnya begitu bagus dan sangat murah senyum. Tidak heran jika banyak pria yang jatuh cinta padanya dan banyak yeoja yang iri dengan kesempurnaan fisik milik Kwon Yuri.

“Aish! Yeoja itu seperti artist saja.”Gumam Yoona pelan. “Eh? Tapi kan setelah keluar dari sekolah ini kita semua akan menjadi artist.”Sambungnya lagi sambil menatap Kwon Yuri yang kini berada di depan pintu kelasnya. “Apa dia akan satu kelas dengan ku?”Pikir Yoona mengasal.

Bisa jadi dugaan Yoona itu memang benar karena Kwon Yuri mengarahkan perjalanannya masuk ke dalam. Kwon Yuri melihat ke sekeliling ruangan, ia terlihat sedang mencari-cari sesuatu. Mungkin tempat kosong yang harus ia duduki. Yoona sudah melirik kursi di sampingnya terlebih dahulu berharap Yuri akan duduk di sampingnya dan menjadi teman sebangku Yoona.

Tapi setelah beberapa waktu sepertinya harapan Yoona pun hangus terbakar. Yang awalnya ia ingin Yuri duduk di sampingnya sepertinya tak akan pernah terwujud karena Yuri tertarik untuk duduk di samping Kim Joonmyeon. Kebetulan kursinya juga kosong.

Yuri sudah sampai di samping kursi kosong itu. “Annyeong Haseyo, boleh kah aku duduk di sampingmu?”Tanya Yuri yang diawali dengan sapaan ramah pada Joonmyeon si penduduk samping kursi kosong itu.

“Silahkan saja, bukan hak ku melarang mu.”Jawab Joonmyeon datar tanpa melihat Kwon Yuri karena Joonmyeon sedang fokus pada buku bacaannya. Ya, sedari tadi ia memang sedang membaca buku dan tidak memperdulikan keadaan sekelilingnya. Hal itu membuat Yuri sedikit kecewa karena respond Kim Joonmyeon tidak seperti orang-orang biasanya. Namun kelihatannya Yuri tidak mempermasalahkan semua itu. Mungkin Yuri punya maksud lain.

“Baiklah, Kamsahamnida.”Ucap Yuri sambil mendudukkan dirinya di tempat yang telah ia pilih. Sesekali ia melirik ke Joonmyeon yang berada di sampingnya. ‘Heummm kenapa namja ini berbeda? Biasanya juga para namja sangat senang jika aku duduk disampingnya. Apa dia hanya pura-pura bodoh?’

Semua itu disadari oleh Yoona yang sedari tadi memerhatikan sikap Yuri pada Joonmyeon. Ternyata Yuri adalah yeoja yang suka tebar pesona. Tidak heran jika ia selalu memperlihatkan kecantikannya pada namja-namja dan membuat para namja itu menjadi tertarik padanya. Yoona menggelengkan kepalanya dan memalingkan pandangannya yang tadi memerhatikan kedua orang itu.

‘Namja ini tampan juga. Tapi sepertinya sulit untuk mendekatinya.

 

— TO BE CONTINUE —

 

hallo, guyssss ^^ aku kembali dengan ff ku yang baru. Maaf yah ff ini lama munculnya, aku juga berusaha untuk bikin yang terbaik. Lebih baik daripada ff aku yang dulu, semoga kalian semua suka yah 🙂 Aku mohon komentarnya kritik & sarannya. Kamsahamnida

4 Komentar

Filed under Cerfymour

4 responses to “[FF] Real or Dream? (Chapter 1)

  1. liliknisa

    Ditunggu kelanjutannya ^^

    Suka

  2. Kerennn kerennn
    lanjutt thor
    Thor bnyakun romancenya ya??? :v :v

    Suka

  3. Woah ff magic >_<

    ak sukaaa 😀

    yoona ama suho brntem mulu ati" bsa jd cinta loh 😀

    yuri ska tebar pesona? Aigooo

    chen kyk.a suka ma yoona 😀
    ayh chen spa y?

    Oh y thor ak mau na.a nih it kt nae bkn.a art.a 'aku'? Mungkin mksd author nee y? Tp it smua dri author aj. 🙂 ak cma na.a aj 🙂 . Di tngg next.a .

    Suka

  4. Nani hunhan

    Critanya bgs..
    Itu kyungsoo gk 1 skolah yah ma Suho?
    Chen ramah bnget sich 😀
    next chap d’tnggu thor..
    Fighting!!
    Keep writting thor..

    Suka

Leave Your Comment, Please..